Google

ADAB BERDEBAT DAN DIALOG

Debat dan dialog adalah diskusi antara dua orang atau lebih dalam permasalahan yang mereka persilisihkan. Seperti etika pada umumnya, etiaka dalam berdebat dan berdialog menjadi tata krama yang umum. Ada beberapa etika yang perlu kita ketahui supaya tidak terjadi perselisihan.

LURUSKAN NIAT; MENCARI RIDHO ALLOH DAN MEMBELA KEBENARAN.
Inilah adab pertama yang harus diperhatikan hendaknya diskusi dan dialog yang kita lakukan karena mencari ridho Alloh dan memberi kebenaran. Bukan untuk menang-menangan atau ingin dipuji manusia. Hendaklah yang terpatri dalam lubuk hati dan matanya adalah menyampaikan kebenaran pada lawan bicara. Mencari dan membela kebenaran serta membasmi segala kebathilan.

JUJUR DAN JAUHI KEDUSTAAN
Dusta adalah akhlak yang tercela. Sedangkan jujur adalah akhlak yang mulia. Dalam debat dan dialog hendaklah ucapan yang kita lontarkan benar-benar nyata dan terjadi, bukan hanya berita bohong yang tidak ada kebenarannya.Jangan sekali-kali berbicara yang menyelisihi kebenaran.

BERBEKAL ILMU
Apabila kedua belah pihak yang berdialog berpegang dengan landasan yang kuat, maka dialognya akan lebih menghantarkan sebuah hasil yang diharapkan. Sebaliknya apabila kita berdialog dengan modal ilmu pas-pasan, tidak menguasai permasalahan pokok yang diperselisihkan, bukan mustahil sebuah kebenaran akan dikalahkan oleh kebatilan, karena lemahnya orang yang menyampaikan kebenaran tersebut

BERDEBAT PADA PERMASALAN YANG BERMANFAAT
Hendaklah debat yang kita lakukan pada permasalahan yang urgen, bukan pada suatu masalah yang tidak bermanfaat. Sebagai contoh berdebat tentang siapakah yang lebih dahulu diciptakan, telur ataukah ayam ?!!. Semua ini harus ditinggalkan karena tidak membawa manfaat, sebab kerasnya hati jauh dari kebenaran.

MENAHAN DIRI TANPA EMOSI
Perkara ini sering diabaikan oleh orang yang berdialog. Bahkan pada umumnya kedua belah pihak saling emosi, baik dari yang membawa panji kebenaran maupun yang berpihak pada kebatilan. Yang benar, hendaklah menampakkan sinar kelembutan dalam berdebat. Menggunakan kalimat yang baik sepanjang debat. Seperti memanggil lawan bicara dengan panggilan yang pantas.

TAMPAKKAN RASA CINTA DAN PERSAUDARAAN SEBELUM, KETIKA DAN SETELAH BERDEBAT

LEMBUT DAN SABAR DALAM DIALOG
Hal ini perlu diperhatikan pula. Hendaklah kedua pihak yang berdebat saling berlaku lembut dan sabar dalam berdialog. Tidak tergesa-gesa dalam menyanggah, hingga menjawab dengan akal dan emosi belaka.

KEMBALI KEPADA KEBENARAN

AKHIRI DEBAT APABILA LAWAN BICARA KERAS KEPALA
Mengalah dalam berdebat apabila lawan bicara keras kepala bukan berarti kalah. Karena bisa jadi dengan tetap berlanjutnya berdebat dan dialog akan membawa permusuhan, rasa benci, marah, emosi yang tak terkendalikan. Hingga tujuan asal dari dialog akan sirna dan tak tercapai. Disinilah perlunya pandangan yang tajam dalam menilai lawan bicara. Apabila kita teruskan debat tidak ada manfaatnya, segara tutup pembicaraan dan beri nasehat tentang tujuan asal dialog. Berikan pula sumber rujukan yang valid dalam permasalahan yang diperselisihkan.

Inilah adab berdialog yang harus diketahui sebelum seseorang terpaksa menyampaikan kebenaran dengan jalan debat.
Semoga ini bermanfaat bagi para pembaca.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "ADAB BERDEBAT DAN DIALOG"

Posting Komentar